Entah kenapa dengan hatiku yang sekarang. Semakin hari aku semakin memilih untuk diam. Walau jelas hati ini benar benar belum bisa menerima tapi cukuplah dengan kepasrahan. Dalam hati begitu mengharap ada satu keajaiban semangat, aku ingin mendapatkan satu semangat untuk visi seperti dulu tapi begitu sulitnya.
Unjian kini datang lagi, masih saja hatiku ini teruji atas rasa yang kepingin aku kubur. Kedatangan seseorang yang bisa mendatangkan semangat kini harus menjadi palu kembali memukul diriku semakin tenggelam. Diangkat sedikit dan di pukul dengan begitu kerasnya. Hancur dan membelok, terdiam menahan sakitnya terhimpit masalah dari segala arah. Hanya sekarang gimana aku menyesuaikan.
Dari luar aku sekarang hanya ingin memperlihatkan diriku tanpa "karat". Aku hanya ingin menunjukkan kalau aku masih begitu kuat. Walau mungkin jika aku di cabut akan dengan mudahnya namun tidak akan menyertakan semua raga. Berat memang tapi harus aku terima
Fokus kata yang ingin aku pegang. Aku hanya ingin mengalihkan segala keinginan atas target yang ingin aku dapatkan. Tapi jujur itu adalah penjuanganku yang paling berat aku rasakan. Meninggalkan seseorang dengan mimpinya. Selamat bermimpi cinta, semoga mimpimu jadi nyata dan jadi jalanmu. Biarkan aku sejenak meraih targetku. Bukan ku tak peduli tapi aku memberikan ruang dan waktu.
0 comments:
Post a Comment