Melamun, termenung, diam, menyendiri pekerjaan yang tak lepas aku kerjakan setiap hari. Kadang orang nyeletuk "wis rasah di pikirne, golek liyane meneh wae" he3. Satu ugkapan yang lucu yang bisa membuatku tersenyum.
Masih saja orang berfikir aku masih terpuruk atas apa yang dulu sempat membuatku down. Memang berat atas apa yang ia lakukan ke aku, namun untuk sekarang bukan dia penyebab segalanya, hanya aku memang masih bingung untuk memulai dari mana.
Banyak yang menyarankan memang aku membuka hati untuk yang lain, namun sejujurnya aku masih belum ingin melakukan itu, entah ketakutan apa yang membuatku menjadi begini, takut teluka kembali untuk kesekian kali atau takut untuk melukai seperti dahulu saat aku belum sepenuhnya bisa melepaskan rasa. Ketakutan timbul saat orang yang aku sayang terluka karena merasa dirinya cuman pelarian.
Bingung jika terus memikirkan hal ini, kapan aku bisa keluar jika harus terus begini, sepertinya lama. Sedikit sebenarnya yang aku harapkan dari dia. Teteskan airmata bersama doa untukku ditengah malam mengharapkan aku bisa merasa biasa denganmu dan jangan pernah mengharap aku melupakanmu. Itu saja sebenarnya harapku.
Harapku hanya doa dan tetes air mata
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment